Sunday, May 19, 2019

Karakteristik Kepemimpinan Transformasional

Posted by on Sunday, May 19, 2019
Kepemimpinan transformasional menurut Bernard M. Bass memiliki karakteristik yang membedakan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya diantaranya :

(1)          Charisma, Memberikan visi dan misi yang masuk akal, menimbulkan, kebanggaan, menimbulkan rasa hormat dan percaya. Bawahan mempercayai pemimpin karena pemimpin dianggap mempunyai pandangan, nilai dan tujuan yang dianggapnya benar. Oleh karena itu  pemimpin memiliki karisma yang lebih besar dapat lebih mempengaruhi dan mengarahkan bawahan  agar bertindak sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pemimpin. Selanjutnya pemimpin karismatik dapat memotifasi bawahan untuk mengeluarjan upaya kerja ekstra karena mereka menyukai pemimpinnya

(2)          Inspiration, mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan simbol untuk memfokuskan upaya, mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang sederhana. Pemimpin dapat merangsang antusiasme bawahan terhadap tugas tugas kelompok dan dapat mengatakan hal hal yang dapat menumbuhkan keperecayaan bawahan terhadap kemempuan untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan organisasi.

(3)          Intellectual stimulation, Meningkatkan intelegensi, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara teliti. Stimulasi intelektual merupakan upaya bawahan terhadap persoalan-persoalaj dan mempengaruhi bawahan untuk melihat  persoalan persoalan tersebut melalui persfektif baru, Seltzer dan Bass (1990) menjelaskan juga bahwa stimulasi intelektual, pemimpin merengsang kreatifitas bawahan dan mendorong untuk menemukan pendekatan pendekatan baru terhadap permasalahan lama. sehingga melalui stimulasi intelektual, bawahan didorong untuk berfikir mengenai relevansi cara, sistem nilai, kepercayaan, harapan, dan didorong melakukan inovasi dalam menyelesaikan persoalan dan berkreasi untuk mengembangkan kemampuan diri serta didoronh untuk menetapkan tujuan atau sasaran yang menantang


(4)          Individualized consideration, memberikan perhatian pribadi, melakukan pelatihan dan konsultasi kepada setiap bawahan secara individual. perhatian atau pertimbangan perbedaan individual dan implikasinya adalah memelihara kontak langsung Face to face dan komunikasi terbuka dengan para bawahan. Zalesnik (1977;dalam  Bass, 1985) mengarakan, bahwa pengaruh personal dan hubungan satu persatu  antara bawahan dan atasa merupakan hal terpenting  yang utama. perhatian secara individual tersebut sebagai indentifiakasi awal terhadap para bawahan terutama bawahan yang mempunyai potensi menjadi seorang pemimpin. Aspek ini juga bisa ditunjukan melalui proses monitoring, yang merupakan bentuk perhatian indivisual uang ditujukan melalui tindakan konsultasi, nasehat dan tuntutan yang diberikan oleh senior kepada yunior yang belum berpengalaman dibandingkan dengan seniornya.