Monday, August 6, 2018

Solusi yang diakhiri tanpa solusi

Posted by on Monday, August 6, 2018
Tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai, ketika memiliki ide untuk di tulis, langsung lah menulis, gak usah menunggu sampai ide sempurna, karena yang ada bukannya sempurna malah menguap. yahh, setidaknya itu yang sekilas saya rasakan sihh,, kita, anda dan saya boleh saja berbeda dalam hal ini atau apapun. Siapa saya memaksa anda sepakat dengan saya..?

sebenarnya bingung apa yang mau di tulis, tepatnya menulis mulai dari mana. gak ada tujuan yang jelas hendak menulis atau bercerita apa,,, yang jelas akhir-akhir ini banyak sekali hal yang di pikirkan, banyak pertanyaan yang ingin saya cari jawabannya, banyak pola pikir dan paradigma yg ingin saya susun ulang kembali, banyak keputusan hidup yang perlu saya pertanyakan ulang dan menata lagi kepastian dan ketidakpastian yang akan saya hadapi didepan..

belum sempat saya temukan jawabannya, hanya saja tidak ingin lupa dengan berbagai pertanyaan dan rencana pencarian jawaban yg pernah terlintas untuk ingin saya jawab, takut semua itu menguap seiring rutininitas "kerja" yang saya cintai yang juga tak ada habisnya.

"ah,, nanti,,," dan saya kembali pada rutinitas... "mmh,, an nanti lagi" dan lagi lagi saya kembali pada  rutinitas ... entah berapa kali kata "nanti" itu saya lontarkan pada si saya yang lain, menantikan kata "okeh sekarang" yang entah kapan..

pernah saya dengar dari seorang kakak yg pernah saya figurkan, dia bilang "tomorrow is never". saya gak percaya, karena tomorrow is tomorrow and never is never, itu hal yang beda atuhhhh. and i do not belive it, gak mudah membuat saya percaya, gak masalah jika masuk kategori apatis.

i willl do it tomorrow is different with i will never do it .

stack of jigsaw puzzle pieces
https://unsplash.com/search/photos/problem
kesederhanaan menjadi nilai2 luhur yang diajarkan orang tua saya dan lingkungan saya. bagi mereka, arogansi dan kesombongan merupakan api yang tidak boleh didekati. berakhir pada kebencian saya terhadap arogansi dan kesombongan, membentuk saya menjadi seorang yang merasa tidak ada yang pantas saya banggakan dari saya sendiri.

mari selesaikan tulisan ini dengan jujur, walaupun entah kemana arahnyaaa... mungkin gak akan berakhir dengan jawaban. bukan mentok gak nemu jawaban, atau sedang tak ada waktu, namun seringkali takut menerima jawaban atas masalah, karena seringkali jawaban itu membawa konsekuensi dan tanggung jawab. menemukan jawaban seperti kekuatan. teringat kata terakhir kakeknya (atau pamannya ya) spiderman "semakin besar kekuatan semakin besar tanggung jawab"

saya gak perlu meminta izin untuk bersombong ria kali ini, meski dibelakangnya feeling guilty sooo hardddddd. dan saya benci itu. seseorang bilang "hati hati perasaan itu berasal dari bisikan setan" i said, 'kenapa menyalahkan makhluq lain?' dia bilang 'kitab umat islam  bahwa hal ghaib di akui ekssistensi nya oleh islam" maka kenapa saya  meragukan hal itu ? and i said again "bagaimana memverifikasi bhw itu berasal dari bisikan setan atau diri sendiri"  berakhir pada jawaban saya sendiri tentang negative minded yang akan merusak mental mu membuat produktivitas mu hancurrrrrrrr... angap saja lah negative minded itu adalah bisiskan setan yang dengan identitas itu kamu punya legitimasi  untuk set a war for that. sooooo kita anggap itu bisikan setan dan ayoo perangiiiii..

kali ini saya akan menyombongkan diri saya bahwa you have good enough to solve all problems that you had. yang tinggal kamu lakukan adalam mengelola berbagai emosi tanpa menghilangkan emosi tersebut,,  emosi negatif, emosi positif, ayok di kelola menjadi energi besar seperti Kilat dan guntur yang menggelegar akibat bertemunya listrik negatif dan positif di langit bebas.

dan ini berakhir dengan solusi tanpa solusi.