Sunyi dalam kegelapan, dia perlahan hilang berganti ramai dalam
remang menuju cahaya
Cahaya akan segera tiba mengubah sunyi menjadi ramai,,
Aku harus berlomba dengan nya, jangan sampai dia tiba
sebelum kubuka mataku
Karennaa..
Ada hal yang harus ku sampaikan pada Sang Pemilik Cahaya , yap,
harus kusampaikan sebelum Sang Cahaya tiba,
Agar bisa ku sampaikan dalam kesunyian sebelum cahaya
mengubah sunyi menjadi ramai..
Agar Sang Pemilik Cahaya bisa mendengarnya tanpa riak ramai yang
membuat nya samar..
Oh, tidak,, Riak
ramai tidak akan mempengaruhi apa-apa yang didengar oleh Sang Pemilik Cahaya , karena
AKU-pun milik Sang Pemilik Cahaya . Karena itu, dia mampu mendengar apa-apa yang
akan kusampaikan bahkan sebelum kumenyampaikannya..
Lantas,,
Untuk apa kuberlomba dengan cahaya ?
Untuk apa kubuka mataku sebelum cahaya tiba ?
Untuk apa kusampaikan sebelum sunyii berubah ramai?
Untuk apa kuberlomba dengan cahaya ?
Untuk apa kubuka mataku sebelum cahaya tiba ?
Untuk apa kusampaikan sebelum sunyii berubah ramai?
Ya, sepertinya kutau,,
Bukan supaya Sang Pemilik Cahaya mendengar apa yang hendak ku sampaikan,, tapi
supaya aku sendiri mendengar apa yang kusampaikan.. supaya bukan hanya
telingaku yang mendengar, melainkan supaya Pikiran dan Hatiku turut serta
mendengarnya
Mungkin ribuan kali kusudah menyampaikan ini pada Nya,
sebuah pesan permintaan yang mungkin justru
samar untuk sendiriku dengar ..
dengan menyebut nama mu ya Allah
yang maha penngasih penyayang
segala puji bagimu ya Allah
pemelihara seluruh alam raya
engkaulah maha pengasih dan penyayang
yang menguasai hari pembalasan
hanyalah kepadamu kami menyembah, dan hanya kepadamu kami memohon
pertolongan,
tunjukan kami kejalan yang benar, jalan orang orang yang kau beri
nikmat, bukan jalan orang orang yang kau murkai,
dan bukan pula jalan mereka yang sesat..
Ya, harus kusampaikan itu sebelum sang cahaya tiba,
Agar bisa kumendengarnya dalam kesunyian sebelum cahaya mengubah sunyi menjadi ramai..
Agar bisa kumendengarnya tanpa riak ramai yang membuat nya
samar..
Agar bukan hanya telingaku saja yang mendengarnya
Agar bisa pikiranku juga mendengarnya
Agar bisa hatiku juga mendengarnya
Untuk itu ..
Kuharus berlomba dengan Cahaya, jangan sampai dia tiba
sebelum kubuka mataku
Sunyi di kegelapan, dia perlahan hilang berganti ramai dalam
remang menuju cahaya
cahaya akan segera tiba membuat sunyi menjadi ramai,,
Kan kubuka mataku sebelum dia datang