Suryabrata(1984) dan Martinah(1972) Belajar adalah Proses untuk melakukan perbahan perilaku
seseorang secara lahiriah dan batiniah[1]. Perubahan
yg dimaksud mengarah pada kebaikan, perubahan yang dihasilkan bersifat permanen,Proses
perubahan dilakukan secara adaptif, Perubahan terjadi karena adanya akumulasi
pengalaman ketikan melakukan interaksi dengan lingkungan.
Alsa (2005) berpendapat bahwa belajar adalah Tahapan perubahan perilaku individu, Bersifat
menetap, Sebagai hasil pengalaman interaksi individu dan lingkungannya
Gage (1984) berpendapat bahwa
belajar adalah Perubahan
organisme pada perilaku, 3Terjadi akibat pengalaman,Hal tsb merupakan proses
menuju perubahan, Perubahan bersifat relatif lama atau permanen, Proses menuju
perubahan terjadi karena adanya usaha yang disadari dan disengaja
Berdsasarkan keseluruhan pendapat ilmuwan rerhadap pengertian belajar,
dapat disimpulkan bahwa belajar mengacu pada proses perubahhan perilaku secara batniah
dan lahiriah, mencangkup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dimana
perubahan yang dihasilkan dari proses belajar terbentuk hasil dari akumulasi
pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Maksud dari perilaku batiniah
dan lahiriah manusia, dijelaskan oleh Bloom sebagai 3 komponen potensi manusia,
meliputi Afeksi, kongnisi dan psikomotor.
Kognisi
merupakan potensi manusia dalam berfikir, meliputi potensi manusia dalam
memahami, menganalisis dan mengevaluasi suatu realitas yg dialami dan ditemui.
Afeksi merupakan
potensi manusia dalam merasa dan peka terhadap diri dan lingkungan.
Psikomotor
merupakan potensi manusia dalam mengimplementasikan komponen kognitif dan
afektif berupa gerak otot yang nampak dan bisa di lihat secara fisik
Kesimpulan pengertian belajar
Berdasarkan hasil dari pengamatan dan tinjauan ilmuwan, maka pengertian
belajar bisa disimpulkan sebagai berikut : Proses internalisasi
pengalaman interaksi dengan lingkungan menghasilkan perubahan pada potensi
berfikir, merasa dan berperilaku yang bersifat lama dan permanen.
Makna internalisasi saya pakai untuk mewakili realitas usaha2 yang
dilakukan individu dalam belajar, terkait usahanya dalam memaknai realitas
sehingga dari hasil pemaknaan tersebut berimplikasi pada perubahan 3 komponen
potensi manusia.
Tujuan belajar
Belajar bertujuan untuk mengembangkan
dan menghasilkan perubahan (yang lebih maju) pada potensi manusia di ranah
kognisi, afeksi dan psikomotor.
Output utama orang dikatakan sudah menjalani proses belajar adalah ketika dia mengalami perubahan dalam pola berfikir,/ bersikap /dan berperilaku, ketika tidak ada perubahan maka orang tersebut tidak dikatakan belajar.
Untuk menentukan sejauh mana perubahan yang dihasilkan dari proses
belajar akan sangat sulit. Meskipun dalam institusi pendidikan bannyak
diberlakukan standrt pengukuran pendidikan, namun hal tersebut tidak mengukur
perubahan aktual dan potensial yang terjadi pada subyek yang belajar.
Indikasi orang dikatakan belajar
a. Input
o
Realitas
fisik : alam, manusia
o
Realitas
non-fisik : kejadian/peristiwa. Perasaan, tuhan, sunatulloh, pemikiran/gagasan,
nilai nilai yag berkembang
b. Proses
o
Disadari
o
Ada
usaha untuk internalisasi
-
Mengingat
-
Menghafal
-
Memahami
-
Berlatih
-
Membiasakan
diri
-
Dls,,
c. Output
o
Perubahan
kognisi, afeksi, dan psikomotor
o
Bersifat
jangka panjang dan atau permanen
No comments:
Post a Comment