Thursday, April 28, 2016

Fungsi Manajemen

Posted by on Thursday, April 28, 2016
Kegiatan pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi bisa berjalan dan mencpai tujuan ketika ada 4 fungsi yang terlibat kegiatan manajemen itu sendiri, yakni fungsi perencanaan, fungsi pengorganan, fungsi penggerakan dan fungsi pengendalian. Ketika kee4 fungsi itu menjalankan fungsinya dengan baik, maka pencapaian tujuan yg efektif efisien bisa tercapai, semakin fungsi dilaksanakna dengan baik, maka semakin efektif efisien pencapaian. Fungsi ini satu sama lain berkaitan dan saling mempengaruhi, 

Untuk mencapai tujuan pasti ada caranya, cara dalam mencapai tujuan akan sangat dipengaruhi variabel internal dan eksternal, baik itu yg menghambat atau mempermudah. Akhirnya dalam pencapaian tujuan akan senantiasa da berbagai pilihan cara.. Organisasi harus memiliki kejelasan pekerjaan yang harus dilakukan dan kejelasan gerak arah kerja/kegiatan pencapaian tujuan. Akhirnya menjadi Tugas manajer adalah menentukan cara mana yang paling efektif dalam mencapai tujuan. Cara yg dipilih berdasarkan perhitungan lingkungan eksternal dan internal ini dikenal sebagai strategi. Akhirnya manajer harus membuat gambaran apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Meliputi pemilihan cara, atau pembuatan strategi, kegiatan2 yang dilaksanakan dan keputusan2 arahan untuk dilaksanakan bersama oleh organisasi (kelomppok yg bekerjasama). Gambaran ini yang sekarang dikenal dengan Fungsi Perencanaan. Yakni kegiatan konseptual untuk mendata / menggambarkan apa apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dg efektf dan efisien.
 Hasil gambar untuk fungsi perencanaan
Gambaran pekerjaan tidak hanya menentukan cara yg akan diambil untuk mencapai tujuan, tapi juga bagaiman cara itu bisa dilaksanakan secara bersamaan oleh pekerjasama. Akhirnya diperlukan juga cara agar strategi yg sudah ditemukan bisa dilaksanakna oleh pekerjsama/ organisais.

Untuk itu thapan pelaksanaan strategi/ pilihan cara didistribusikna melalui pembagian kerja, yang mana dalam membagi pekerjaan pada kelompok pekerjasama/ organisasi tidak boleh ada yang timpang tindih satu sama lain, dan harus terarah dan terkoordinasi pada arah pencapaian tujuan yang sama. Untuk itu butuh cara agar pelaksanaan strategi secara bersamaan ini menjasi terarah bersinergi dan tidak tumpang tindih, yakni melalui pengelompokan bidang kerja di strategi tersebut, kejelasan pekerjaan yg dilakukan di bidang pengelompokan tersebut, sistem koordinasi antar satu kelompok bidang kerja dan selainnya dan pengisian pelaksana di tiap kelompok bidang terseut. Perencanaan dengan fungsi seperti itu disebut dengan perencanaan pengorganan, dimana output dari perencanaan ini adlaah struktur organisasi beserta pengisi struktur oleh orang orang yg bekerjasama tersebut.  

Setelah pembuatan struktur sudah siap, maka orang2 yg menempati struktur itu harus manjalankan fungsinya / menjalankan bagian pekejaannya dalam struktur tersebut. permasalahan yang sangat berpeluang muncul dalam membuat struktur itu berfungsi dan bersalan pada pencapaian tujuan adalah karakter dasar si pelaksana struktur / manusia/ SDM yg dapat bagian pekerjaan di struktur tersebut. mereka memiliki freewill, moral kemampuan dan persepsi yang berbeda beda. Sehingga butuh cara yang harus menyesuaikan karakter perbedaan tersebut di SDM yang mengisi struktur. Manajer haru membuat gambaran yg harus dikerjakan untu membuat SDM bereperilaku sesuai dengan tugas dan fungsi nya terhadap struktur yg sudah dibuat. Pekerjaan dengan fungsi seperti itu selanjutnya disebut dengan rencana penggerakan.

Selanjutnya adalah ketika struktur sudah siap dan SDM yang mengisi struktur tersebut sudah menjalankan tugas dan fungsi nya dalam struktur tersebut, maka untuk menjamin ketercapaian tujuan, perlu ada cara untuk jaminan untuk memastikan perilaku SDM sesuai dengan fungsi dan pembagian kerja yg sudah ditetapkan / strategi yg sudah ditetapkan. Mengingat sifat dasar dari manusia yg memiliki freewill/kemampuan dan potensi  untuk tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika ada satu fungsi tidak bejalan, maka akan mengancam proses pencaaian tujuan organsasi. Sehingga perlu ada gambaran/ rancangan cara/ kegiatan yg bisa memastikan perilaku SDM sesuai dengan tahapan2 cara / startegi yang sudah ditentukan dan dibagikan.  Kegiatan dengan fungsi demikian selanjutnya disebut dengan perencanaan pengendalian . dimana output dari rencana pengendalian ini adalah berupa point2 evaluasi yang perlu diperbaiki dan menjadi landasan perencanaan selanjutnya. Outoput pengendalian menjadi input perencanaan.

Setelah keseluruhan perencanaan selesai, saatnya mengaktuskan dan mengaplikasikan rencana yg sudah dibuat / digambarkan melalui kegiatan2 aktus dan real. Pelaksanaan tersebut berpijak pada  fungsi kegiatan yg sudah direncanakan, yakni menjalankan kegiatan2 dg  fungsi pengorganan. Penggerakan dan pengendalian.

No comments:

Post a Comment